Senin, 30 Maret 2009

Penampakan Astronomi Pada Bulan Februari 2009


Komet Lulin yg sedang mengunjungi Bumi pada bulan ini (Credit: NASA)
.
Bulan Februari 2009 telah tiba, seperti kita ketahui ini adalah bulan yang cukup menjengkelkan tentunya tentunya bagi para penggemar langit malam. Bagaimana tidak, jangankan melihat langit malam yang cerah, melihat matahari saja barangkali cukup sulit karena selalu tertutup awan dan bahkan hujan. Kecewa? Tentu tidak, siapa tahu kita masih bisa menyaksikan cerahnya langit malam walau hanya diantara awan-awan dan mendung.
.
Memasuki bulan Februari kali ini event astronomi akan dibuka dengan Gerhana Bulan Penumbral. Menyusul beberapa event posisi planet dari mulai moon closest, conjunction maupun great elongation. Fase-fase Bulan tetap akan menjadi menu bulanan kali ini. Apogee dan perigee termasuk data posisi Hilal awal bulan Jumadil Awal 1430 H dapat juga anda dapatkan. Dan event menarik di akhir bulan Februari ini adalah munculnya Komet Lulin si "HIJAU" menjelang akhir bulan.
.
Event Astronomi Indonesia ini disusun berdasarkan beberapa sumber yaitu Efemeris NASA Program Planetarium Starrynight dan Generator SkyViewCafe. Akhirnya kita hanya bisa berharap akan mendapatkan langit cerah saat melakukan observasi khususnya ketika event-event menarik tersebut berlangsung. Happy stargazing, Clear & Dark Sky.
.

Selasa, 3 Febuari 2009

First Quarter Moon @ 06:14 WIB (Geosentris)
Malam ini bulan pada fase Kuartal Awal. Lihat di atas kepala selepas matahari terbenam dan bulan terlihat separo persis untuk belahan sisi Barat, dan merupakan saat terbaik untuk mengamati kawah-kawah di permukaannya. Hari ini umur bulan baru sekitar 7 hari atau baru menempuh 1/4 perjalanan revolusinya mengelilingi Bumi. Gunakan binokuler 7x35 atau lebih untuk melihatnya. Teleskop merupakan pilihan terbaik untuk pengamatan detil kawah. Sebelum matahari terbenampun bulan sudah menggantung di atas langit.
.
Rabu, 4 Februari 2009
Moon - Pleiades @ 20:00 WIB
Malam ini kita dapat menyaksikan Bulan Gibbous menjelang purnama berdampingan dengan Gugus Pleiades (M45). Gugusan bintang yang sering diberi julukan 7 bidadari ini memang terdiri atas 7 bintang yang cukup terang dengan latar ratusan bintang. Pleiades berada di Rasi Taurus dan berada tidak jauh dari rasi Orion. Pemandangan ini dapat disaksikan selepas Maghrib di atas kepala.
.
Minggu, 8 Februari 2009
Moon Perigee @ 03:09 WIB (Geosentris)
Hari ini Bulan pada posisi terdekat dari bumi ( 361.486 km ). Perigee adalah titik dimana sebuah benda langit berada pada jarak paling dekat dari bumi. [ info ]
.
Senin, 9 Februari 2009
Penumbral Lunar Eclipse @ 21:38 WIB saat Maksimum
Gerhana Bulan Penumbra terjadi malam ini. Gerhana ini merupakan rangkaian musim gerhana setelah Gerhana Matahari Cincin (GMC) setengah bulan yang lalu. Sesuai siklus setelah terjadi gerhana Matahari akan diikuti oleh gerhana bulan 15 hari berikutnya. Gerhana Bulan Penumbral terjadi saat
seluruh bagian Bulan berada di bagian penumbra atau bayangan samar Bumi. Sehingga bulan masih dapat terlihat terang dengan warna yang suram di salah satu sisinya. Sayangnya saat gerhana penumbral terjadi dengan mata telanjang kita hampir tidak bisa menyaksikan secara jelas fase-fase gerhana. Hanya pada saat maksimum yaitu sekitar pertengahan gerhana kira-kira pukul 21:00 - 22.00 WIB mungkin kita bisa melihat wajah Bulan yang agak gelap di salah satu sisinya, tentunya dalam kondisi langit yang bagus. Kontak Awal Penumbra terjadi pada pukul 19:38 WIB, saat mencapai Maksimum pada pukul 21:38 WIB dan Kontak Akhir Penumbra akan terjadi pada pukul 23:38 WIB sekaligus mengakhiri tahapan gerhana. [ Peta Gerhana ] [ Artikel Gerhana ]
..
Pemandangan Bulan saat Gerhana Penumbra (Credit: Spaceweather)
.
Senin, 9 Februari 2009
Full Moon @ 21:50 WIB (Geosentris)
Bulan purnama (full moon) kali ini dikenal sebagai Hunger Moon, Storm Moon, Candles Moonn sementara di India disebut Magh Poornima. Malam ini sangat bagus untuk mengamati permukaan bulan karena seluruh wajahnya yang menghadap ke bumi kini nampak semua disinari oleh matahari. Dengan mata telanjang kita dapat melihat pola gambar yang ada dipermukaannya. Ada yang mengatakan mirip gambar wanita, gambar kepiting, mirip gambar wayang, anak burung atau mirip gambar kelinci. Anak saya menyebutnya mirip dinosaurus?. Bagaimana menurut anda? Coba keluar sejenak dan pandanglah muka bulan, apa benar kata mereka? Waktu terbaik untuk pengamatan adalah di Langit Timur sekitar pukul 20.00 saat posisi bulan cukup nyaman untuk dipandang.
..
Kamis, 12 Februari 2009
Neptune Conjunction @ 19:44 WIB (Geosentris)
Hari ini Planet Neptunus mengalami konjungsi yaitu tepat di belakang Matahari. Peristiwa ini tentunya bukan untuk disaksikan karena memang tidak bisa disaksikan dari Bumi.
.
Sabtu, 14 Februari 2009
Mercury Greatest Western Elongation @ 07:32 WIB (Geosentris)
Hari ini Planet Merkurius berada pada posisi paling jauh sudut elongasinya terhadap matahari. Merkurius berada maksimum di sebelah Barat matahari. Posisi tersebut membuat planet paling dekat matahari ini akan mudah disaksikan pagi hari sebelum matahari terbit di Langit Timur. Bangun pagi dan carilah planet Merkurius ini.
..
Kwartet konjungsi pada 23 Februari 2009 pagi di Langit Timur
.
Selasa, 17 Februari 2009
Last Quarter Moon @ 04:38 WIB (Geosentris)
Malam ini bulan pada fase Kuartal Akhir, terbit di arah Timur agak ke Utara lepas tengah malam dan terlihat hanya separo untuk belahan sisi Timur. Merupakan saat terbaik untuk mengamati kawah-kawah di permukaannya. Gunakan binokuler 7x35 atau lebih untuk melihatnya. Teleskop merupakan pilihan terbaik untuk pengamatan. Saat matahari telah terbitpun bulan masih terlihat menggantung dilangit.
.
Jumat, 20 Februari 2009
Moon Apogee @ 00:01 WIB (Geosentris)
Hari ini Bulan pada posisi terjauh dari bumi ( 405.129 km ). Apogee adalah titik dimana sebuah benda langit berada pada jarak paling jauh dari bumi. [
info ]
.
Senin, 23 Februari 2009
Kwartet Conjunction @ lepas Subuh
Pagi ini kembali sederetan benda langit berkumpul bersama, Bulan sabit tua - Merkurius - Jupiter dan Mars dapat disaksikan di Langit Timur selepas Subuh. Bagi anda pemilik kamera digital jangan lupa abadikan peristiwa ini.
.
Selasa, 24 Februari 2009
Jupiter - Mercury Conjunction @ lepas Subuh - Rukyat Hilal Tua
Pagi ini juga kembali Jupiter dan Merkurius terlihat sangat berdekatan. Pagi hari selepas Subuh di Langit Timur juga kesempatan menyaksikan Hilal Tua akhir akhir bulan Shafar. Data ketinggian hilal menunjukkan 12°44' saat Matahari terbit pukul 05:43 WIB di Yogyakarta.
.
Selasa, 24 Februari 2009
Closest Approach Lulin Comet @ tengah malam
Malam ini sebuah Komet yang diberi nama "Lulin" akan mencapai jarak terdekatnya dengan Bumi yaitu sekitar 0,41 AU. Akibatnya kecerlangan komet ini diperkirakan akan mencapai magnitude 5 yang artinya dalam kondisi langit cerah komet ini dapat terlihat oleh mata telanjang. Komet Lulin atau juga dikenal sebagai
C/2007 N3 pertama kali ditemukan oleh astronom China dan Taiwan Ye Quanzhi dan Lin Chi-Sheng pada 11 Juli 2007. Nama Lulin sendiri diambil dari nama Observatorium dimana komet tersebut ditemukan. Uniknya dari komet ini adalah ekor komet yang tidak sebagaimana lazimya. Lulin memiliki ekor yang berjumlah dua dan saling bertolak belakang yang satu menjauhi Matahari sedang yang lain mengarah ke Matahari, sehingga ekor yang satunya ini disebut "antitail". Namun deikian, sejauh ini periode komet ini belum diketahui karena kemungkinan ini adalah kunjungan pertamanya mendekati Matahari dan baru akan berkunjung lagi ribuan tahun yang akan datang. Mau coba ngamat? Silahkan pake peta dibawah ini. Teleskop adalah pilihan terbaik untuk "hunting" komet ini.
.
Posisi Lulin selama 15 - 25 Februari 2009
.
Rabu, 25 Februari 2009
New Moon @ 08:36 WIB (Geosentris)
Bulan baru kali ini merupakan akhir Shafar sekaligus awal Rabiul Awwal 1430 H. Bulan baru kali ini merupakan lunasi astronomis ke 1065 serta lunasi Islam ke 17150. Newmoon (bulan baru) secara astronomis berbeda dengan bulan baru yang dipergunakan untuk kalender lunar atau qomariyah misalnya kalender Hijriyah. Istilah lain untuk newmoon atau bulan baru ini adalah ijtimak. Penanggalan lunar khususnya kalender Hijriyah menggunakan kriteria kenampakan "hilal" yaitu bulan sabit paling muda yang dapat terlihat oleh mata atau alat optik pada saat sore hari setelah matahari terbenam. Kenampakan hilal ini menjadi tanda mulainya awal bulan puasa kali ini. Kriteria kapan hilal mulai dapat terlihat menjadi perbedaan pandangan tentang kapan awal bulan dimulai.
.
Rabu, 25 Februari 2009
Rukyatul Hilal - Rabiul Awwal 1430 Hijriyah @ sunset (Club Event)
Sore ini merupakan saat pelaksanaan rukyatul hilal untuk menentukan awal bulan Rabiul Awwal 1430 Hijriyah dari Pos Observasi Bulan (POB) Parangkusumo. Pada Senin sore (25/2) untuk wilayah Yogyakarta data observasi hilal menyebutkan: Matahari terbenam pada pukul 18:00 WIB pada azimuth 260°51' - Bulan terbenam 18:06 WIB pada azimuth 265°21'. Tinggi bulan saat Matahari terbenam 0°48' kanan-atas posisi Matahari. Kondisi ini jelas Hilal mustahil untuk dirukyat. Sementara pada Kamis (26/2) Matahari terbenam 17:59 WIB pada azimuth 261°13' - Bulan terbenam 18:46 WIB pada azimuth 271°238' dengan ketinggian 10°29' saat Matahari terbenam. Posisi Bulan berada disebelah kanan-atas posisi Matahari. Analisis dan prediksi awal Rabiul Awwal 1430 H menurut berbagai kriteria dapat diakses di situs Rukyatul Hilal Indonesia (RHI).
...

Sabtu, 28 Februari 2009
Moon - Venus @ 18:00 WIB
Sore ini pemandangan Bulan sabit muda di Langit Barat bergandengan dengan Planet Venus di bawahnya. Peristiwa ini dapat disaksikan sampai sebelum keduanya tebenam.
..
..
.
..
RASI BINTANG BULAN FEBRUARI 2009
.
Beberapa rasi bintang yang menarik akan dapat kita saksikan selama bulan Februari ini diantaranya adalah munculnya Rasi Orion (Waluku 'Jawa') dilangit Timur lepas maghrib. Rasi ini dulunya dipergunakan sebagai pertanda musim tanam oleh para petani. Kenampakan Rasi Orion memang selalu pada awal musim penghujan yaitu awal Oktober sampai November. Kecuali itu kita juga dapat menyaksikan Rasi Canis Minor dengan bintangnya yang paling terang Sirius di Selatan Orion. Bintang Sirius merupakan bintang paling terang yang terlihat oleh mata langsung dengan magnitudo -1,47 dan berda pada jarak 8,6 tahun cahaya.
.
Nampak pula membelah langit melalui rasi Orion jalur Kabut Susu atau MilkyWay yang merupakan kerumunan bintang-gemintang di tepian galaksi yang kita tempati Bimasakti. Sebelah Barat-Daya Orion kita dapat temukan kerumunan bintang yaitu gugus Pleiades atau sering disebut Bintang Tujuh karena memang anggota gugus ini terdiri dari 7 bintang yang cukup terang, orang Jawa menamakannya "Kemukus" karena sepintas kerumunan bintang ini mirip asap. Bintang-bintang lain yang cukup terang yaitu Canopus di Selatan Orion, Procion, Capella, Aldebaran dan beberapa bintang di langit Selatan dan Barat seperti Achernar dan Fomalhaut.
.
Pemandangan langit Februari menjelang tengah malam
.
Menjelang tengah malam kita dapat menyaksikan munculnya Rasi Crux atau dikenal dengan nama Salib Selatan cukup mencolok di Langit Selatan. Di dekat rasi ini terdapat rasi Centaurus dengan bintangnya yang cukup terang yaitu Alpha Centauri dan Hadar di dekatnya. Alpha Centauri atau sering disebut sebagai Rigel Kentaurus adalah bintang sistem ganda yang hanya terlihat satu bintang jika dilihat dengan mata telanjang. Gunakan peta bintang bulan ini untuk menelusuri langit mengenal rasi dan bintang-bintang.
..
.
..
POSISI.PLANET BULAN FEBRUARI 2009.
.
CLASICAL PLANET
..
..
Merkurius
Planet Merkurius pada awal bulan planet ini berada di Langit Timur dengan posisi cukup tinggi. Posisi ini terus naik sampai pertengahan bulan dan akhirnya turun sehingga menjelang akhir bulan sehingga Merkurius semakin sulit dilihat. Merkurius pada awal bulan berada di Rasi Sagitarius.
..
Venus
Planet Venus kini menjadi planet sore di langit Barat. Posisinya yang semakin tinggi di awal bulan membuat planet ini mudah dilihat. Juga pada akhir bulan planet ini masih tinggi saja posisinya saat Matahari terbenam. Bintang Kejora begitulah kebanyakan orang menyebut planet ini. Venus pada awal bulan di Rasi Pisces..
.
Mars
Planet Mars Setelah beberapa lama Mars menjadi planet yang selalu nampak pada malam hari, kini Mars semakin memudar dan sulit dilihat walaupun sebenarnya planet ini sudah berada di Langit Timur pagi hari sebelum Matahari terbit. Posisinya yang masih rendah membuat ia masih sulit dilihat. Ciri mencolok planet ini adalah warnanya yang merah sehingga di Jawa planet ini mendapat julukan "Lintang Joko Belek". Mars pada awal bulan ini berada di Rasi Sagitarius.
.
▓ Jupiter
Planet Jupiter kini mulai menjadi planet pagi hari. Di Langit Timur sebelum Matahari terbit kita dapat menyaksikan planet ini terutama setelah pertengahan bulan saat posisinya cudah mulai tinggi. Dengan cukup menggunakan teleskop portabel yang kecil saja kita dapat melihat empat bulan di planet ini yang disebut Galilean Satelit yaitu Io, Ganimede, Europa dan Calisto. Sejak awal bulan planet ini berada di Rasi Capricornus.
.
Saturnus
Planet Saturnus Pada bulan ini menjadi planet yang nampak malam hari. Ia dapat disaksikan menjelang tengah malam di langit Timur. Saturnus berada di Rasi Leo. Ciri khas planet ini adalah gelang yang melingkari tubuh planet ini. Hanya dengan menggunakan teleskop cincin Saturnus dapat kita lihat. Planet ini sempat menjadi idola para amatir pada bulan lalu karena dengan teleskop kecilpun cincinnya dapat terlihat dengan baik.
.
Uranus
Planet Uranus hanya terlihat menggunakan teleskop yang kuat. Dengan mata telanjang ia sangat sulit dibedakan dengan bintang yang redup sekalipun. Posisi Uranus kini sedang di Rasi Aquarius Langit Barat lepas Matahari terbenam..
.
Neptunus
Planet Neptunus hanya terlihat menggunakan teleskop yang kuat. Dengan mata telanjang ia sangat sulit dibedakan dengan bintang yang redup sekalipun. Posisi Neptunus kini sedang di Rasi Capricornus, Langit Barat setelah Matahari terbenam.

.

DWARF PLANET (PLANET KERDIL) DAN PLUTOID
.
Pasca Konferensi IAU 2006, Ceres yang dulunya asteroid, Pluto yang dulunya planet ke-9 serta Eris (2003UB313) yang dulunya kandidat planet ke-10, kini dimasukkan dalam jajaran Dwarf Planet (Planet Kerdil).
.
Belum berhenti sampai di sini. Pada 11 Juni 2008 kembali IAU mengubah status Pluto dan Eris bukan lagi kelompok Drawt Planet tapi masuk dalam kelompok Plutoid, yaitu obyek yang 'mirip Pluto" seperti halnya sebutan untuk 'terestrial' dan 'Jovian'. Sementara untuk Ceres masih berstatus Dwarf Planet. Pada Juli 2008 kembali IAU mengumumkan status 2005 FY9 salah satu KBO terbesar yang sudah ditemukan untuk masuk menjadi anggota Dwarf Planet dan diberi nama Makemake serta mengembaikan Pluto dan Eris menjadi Dwarf Planet lagi. Sehingga formasi terbaru Sistem Tata Surya kita sekarang seperti ini:
.
Matahari-Merk-Venus-Bumi-Mars-Ceres-Jup-Satur-Uran-Nept-Pluto-Makemake-Eris

  • 8 planet : Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus
  • 4 dwarf planet : Ceres, Pluto, Makemake dan Eris
  • 165 bulan (satelit alam)
  • ribuan "small solar system bodies"
    ..
Ceres
Ceres terletak antara orbit Mars dan Jupiter. Dulunya masuk sebagai asteroid dan kini dimasukkan dalam kelompok Planet Kerdil ini hanya terlihat menggunakan teleskop yang kuat. Posisi Ceres kini sedang di Rasi Leo, Langit Barat sebelum Matahari terbit.
.
Pluto
Pluto ditemani oleh satelit besarnnya yaitu Charon dan dua satelit kembarnya Nix dan Hydra. Planet kerdil ini hanya terlihat menggunakan teleskop yang kuat. Posisi Pluto kini sedang di sekitar Rasi Sagitarius, di Langit Timur sebelum terbit Matahari.
.
Makemake
Makemake yang dulunya adalah 2005 FY9 salah satu dari benda KBO terbesar di tata Surya dan anggota Dwarf Planet terbesar ketiga. Planet ini juga hanya terlihat menggunakan teleskop yang kuat. Makemake kini sedang di sekitar Rasi Coma Berenices, Langit Barat sebelum terbit Matahari.
.
Eris
Eris diketahui memiliki juga sebuah satelit yang diberi nama Dysnomia. Planet kerdil ini hanya terlihat menggunakan teleskop yang kuat. Posisi Eris (2003 UB 313) kini sedang di sekitar Rasi Cetus, Langit Timur lepas sebelum terbit Matahari.

Selengkapnya...

Kiamat Tahun 2012 ??????

Planet X Bukan Planet Nibiru

Bagian luar Tata Surya masih memiliki banyak planet-planet minor yang belum ditemukan. Sejak pencarian Planet X dimulai pada awal abad ke 20, kemungkinan akan adanya planet hipotetis yang mengorbit Matahari di balik Sabuk Kuiper telah membakar teori-teori Kiamat dan spekulasi bahwa Planet X sebenarnya merupakan saudara Matahari kita yang telah lama “hilang”. Tetapi, mengapa kita harus cemas duluan akan Planet X/Teori Kiamat ini? Planet X kan tidak lain hanya merupakan obyek hipotetis yang tidak diketahui?

Teori-teori ini didorong pula dengan adanya ramalan suku Maya akan kiamat dunia pada tahun 2012 (Mayan Prophecy) dan cerita mistis Bangsa Sumeria tentang Planet Nibiru, dan akhirnya kini memanas sebagai “ramalan kiamat” 21 Desember 2012. Namun, bukti-bukti astronomis yang digunakan untuk teori-teori ini benar-benar melenceng.

Pada 18 Juni kemarin, peneliti-peneliti Jepang mengumumkan berita bahwa pencarian teoretis mereka untuk sebuah massa besar di luar Tata Surya kita telah membuahkan hasil. Dari perhitungan mereka, mungkin saja terdapat sebuah planet yang sedikit lebih besar daripada sebuah objek Plutoid atau planet kerdil, tetapi tentu lebih kecil dari Bumi, yang mengorbit Matahari dengan jarak lebih dari 100 SA. Tetapi, sebelum kita terhanyut pada penemuan ini, planet ini bukan Nibiru, dan bukan pula bukti akan berakhirnya dunia ini pada 2012. Penemuan ini adalah penemuan baru dan merupakan perkembangan yang sangat menarik dalam pencarian planet-planet minor di balik Sabuk Kuiper.

Dalam simulasi teoretis, dua orang peneliti Jepang telah menyimpulkan bahwa bagian paling luar dari Tata Surya kita mungkin mengandung planet yang belum ditemukan. Patryk Lykawa dan Tadashi Mukai dari Universitas Kobe telah mempublikasikan paper mereka dalam Astrophysical Journal. Paper mereka menjelaskan tentang planet minor yang mereka yakini berinteraksi dengan Sabuk Kuiper yang misterius itu.

Kuiper Belt Objects (KBOs)

Sedna, salah satu objek di Sabuk Kuipert. Kredit : NASA
Sedna, salah satu objek di Sabuk Kuipert. Kredit : NASA
Sabuk Kuiper menempati wilayah yang sangat luas di Tata Surya kita, kira-kira 30-50 SA dari Matahari, dan mengandung sejumlah besar objek-objek batuan dan metalik. Objek terbesar yang diketahui adalah planet kerdil (Plutoid) Eris. Telah lama diketahui, Sabuk Kuiper memiliki karakteristik yang aneh, yang mungkin menandakan keberadaan sebuah benda (planet) besar yang mengorbit Matahari dibalik Sabuk Kuiper. Salah satu karakterikstik tersebut adalah yang disebut dengan “Kuiper Cliff” atau Jurang Kuiper yang terdapat pada jarak 50 SA. Ini merupakan akhir dari Sabuk Kuiper yang tiba-tiba, dan sangat sedikit objek Sabuk Kuiper yang telah dapat diamati di balik titik ini. Jurang ini tidak dapat dihubungkan terhadap resonansi orbital dengan planet-planet masif seperti Neptunus, dan tampaknya tidak terjadi kesalahan (error) pengamatan. Banyak ahli astronomi percaya bahwa akhir yang tiba-tiba dalam populasi Sabuk Kuiper tersebut dapat disebabkan oleh planet yang belum ditemukan, yang mungkin sebesar Bumi. Objek inilah yang diyakini Lykawka dan Mukai, dan telah mereka perhitungkan keberadaannya.

Para peneliti Jepang ini memprediksikan sebuah objek besar, yang massanya 30-70 % massa Bumi, mengorbit Matahari pada jarak 100-200 SA. Objek ini mungkin juga dapat membantu menjelaskan mengapa sebagian objek Sabuk Kuiper dan objek Trans-Neptunian (TNO) memiliki beberapa karakteristik orbital yang aneh, contohnya Sedna.

Objek-objek trans Neptunian. Kredit : NASA
Objek-objek trans Neptunian. Kredit : NASA
Sejak ditemukannya Pluto pada tahun 1930, para astronom telah mencari objek lain yang lebih masif, yang dapat menjelaskan gangguan orbital yang diamati pada orbit Neptunus dan Uranus. Pencarian ini dikenal sebagai “Pencarian Planet X”, yang diartikan secara harfiah sebagai “pencarian planet yang belum teridentifikasi”. Pada tahun 1980an gangguan orbital ini dianggap sebagai kesalahan (error) pengamatan. Oleh karena itu, pencarian ilmiah akan Planet X dewasa ini adalah pencarian untuk objek Sabuk Kuiper yang besar, atau pencarian planet minor. Meskipun Planet X mungkin tidak akan sebesar massa Bumi, para peneliti masih akan tetap tertarik untuk mencari objek-objek Kuiper lain, yang mungkin seukuran Plutoid, mungkin juga sedikit lebih besar, tetapi tidak terlalu besar.

“The interesting thing for me is the suggestion of the kinds of very interesting objects that may yet await discovery in the outer solar system. We are still scratching the edges of that region of the solar system, and I expect many surprises await us with the future deeper surveys.” - Mark Sykes, Direktur Planetary Science Institute (PSI) di Arizona.

Planet X Tidaklah Menakutkan
Jadi, dari mana Nibiru ini berasal? Pada tahun 1976, sebuah buku kontroversial berjudul The Twelfth Planet atau Planet Kedua belas ditulis oleh Zecharian Sitchin. Sitchin telah menerjemahkan tulisan-tulisan kuno Sumeria yang berbentuk baji (bentuk tulisan yang diketahui paling kuno). Tulisan berumur 6.000 tahun ini mengungkapkan bahwa ras alien yang dikenal sebagai Anunnaki dari planet yang disebut Nibiru, mendarat di Bumi. Ringkas cerita, Anunnaki memodifikasi gen primata di Bumi untuk menciptakan homo sapiens sebagai budak mereka.

Ketika Anunnaki meninggalkan Bumi, mereka membiarkan kita memerintah Bumi ini hingga saatnya mereka kembali nanti. Semua ini mungkin tampak sedikit fantastis, dan mungkin juga sedikit terlalu detail jika mengingat semua ini merupakan terjemahan harfiah dari suatu tulisan kuno berusia 6.000 tahun. Pekerjaan Sitchin ini telah diabaikan oleh komunitas ilmiah sebagaimana metode interpretasinya dianggap imajinatif. Meskipun demikian, banyak juga yang mendengar Sitchin, dan meyakini bahwa Nibiru (dengan orbitnya yang sangat eksentrik dalam mengelilingi Matahari) akan kembali, mungkin pada tahun 2012 untuk menyebabkan semua kehancuran dan terror-teror di Bumi ini. Dari “penemuan” astronomis yang meragukan inilah hipotesis Kiamat 2012 Planet X didasarkan. Lalu, bagaimanakah Planet X dianggap sebagai perwujudan dari Nibiru?

Kemudian terdapat juga “penemuan katai coklat di luar Tata Surya kita” dari IRAS pada tahun 1984 dan “pengumuman NASA akan planet bermassa 4-8 massa Bumi yang sedang menuju Bumi” pada tahun 1933. Para pendukung hipotesis kiamat ini bergantung pada penemuan astronomis tersebut, sebagai bukti bahwa Nibiru sebenarnya adalah Planet X yang telah lama dicari para astronom selama abad ini. Tidak hanya itu, dengan memanipulasi fakta-fakta tentang penelitian-penelitian ilmiah, mereka “membuktikan” bahwa Nibiru sedang menuju kita (Bumi), dan pada tahun 2012, benda masif ini akan memasuki bagian dalam Tata Surya kita, menyebabkan gangguan gravitasi.

Dalam pendefinisian yang paling murni, Planet X adalah planet yang belum diketahui, yang mungkin secara teoretis mengorbit Matahari jauh di balik Sabuk Kuiper. Jika penemuan beberapa hari lalu memang akhirnya mengarah pada pengamatan sebuah planet atau Plutoid, maka hal ini akan menjadi penemuan luar biasa yang membantu kita memahami evolusi dan karakteristik misterius bagian luar Tata Surya kita.

Sumber : Universe Today




Selengkapnya...

Minggu, 29 Maret 2009

Manusia Dimasa Depan

Bila kita melihat masa depan sebagai sebuah dunia utopia dimana teknologi mencapai infinity, satu evolusi yang paling mungkin dari manusia adalah transhumanisme. Suatu spesies energi bebas yang mampu menjadi apa saja dan berbuat apa saja. Suatu spesies yang membangun fasilitas antargalaksi di depan bima sakti dan berkomunikasi dengan ratusan alien maju lainnya. Memiliki wormhole terkendali untuk lompatan kemana saja. Suatu spesies yang setara dengan seorang alien maju saat ini melihat bimasakti sebagai sebuah galaksi spiral jelek yang kosong. Saat dimana kendala bahasa sudah tiada artinya.
Spekulasi saya berikut ini berangkat dari asumsi sebaliknya, bahwa masa depan bersifat distropia. Umat manusia tidak pernah beranjak dari bumi dan peradabannya cenderung mendekati statis. Manusia tidak mencapai transhumanisme dan berarti, melanjutkan garis2 evolusi yang mungkin ke masa depan.
Imajinasi saya berikut ini mengenai keturunan manusia 10 juta tahun yang akan datang.
1. Maorid
Manusia dengan tatto diwajah. Pandangan buta. Memakai visor. Hidup di malam hari.
2. Magnirostroid
Mirip ular. Panjang 50 meter. Kaki banyak. Tubuh bersisik. Memiliki sayap. Telinga gajah. Disebut naga bintang. Menyemburkan gas super panas yang melelehkan.
3. Gigasoid
Kerdil dengan proporsi badan tidak seimbang. Telinga besar dan lancip serta taring tajam. Kulit totol2 dan berbulu coklat.
4. Cinereusoid
Mirip belut. Tangan berselaput. Kepala dihiasi sepasang kipas.
5. Variegatoid
Kulit biru. Mata merah. Wajah panjang kurus. Tanpa hidung.
6. Magnirastroid
Memiliki sungut mirip ular. Bahasa melodis dengan gerakan kepala. Mirip bunga berjalan. Punya 2 jantung. Darah hijau. Usia rata2 120 tahun.
7. Baskoid
Pengerat telepatik. Warna tubuh aneka warna. Hidup dari eneergi struktur kristal luas di bawah permukaan bumi.
8. Javanicoid
Mirip gajah dengan belalai panjang. Mata besar. Belalai sepanjang tubuh.
9. Indicoid
Mirip kucing. Pandangan malam.
10. Trogonidoid
Insektil. Manusia terbang. Kulit tebal. 2 sayap kecil. 3 jari. Kaki dengan 2 lutut. Sungut kecil tebal di dagu.
11. Tarsiusoid
Satu meter. Kaki panjang. Berbulu. Cakar logam. Ekor panjang. Sangat laju. Telinga lebarnya seperempat tinggi badan.
12. Concoloroid
Kecil. Berbulu. 6 anggota tubuh. Kepala aneh, didominasi mulut lebar dengan gigi2 taring. Satu mata di tiap sudut mulut. Telinga mirip mangkuk besar.
13. Episcopusoid
Tinggi. Berbulu.
14. Anoid
Etherial. Mudah sekali musnah bila tersentuh dan itu berarti kematian bagi mereka. Rambut hijau emas. Kulit bersinar. Luar biasa cantik. Tinggal di sarang pohon.
15. Kuhloid
Memiliki eksoskeleton
16. Gervusoid
Ekor mengeriting. Anggota tubuh kekar. Cakar tajam. Lempeng punggung. Sisik hijau tebal. Perut berupa pelat2 bersegmen.

Apakah Manusia dan simpanse hanya berbagi 95% DNA Artinya evolusi salah?


Saya menerima fakta yang anda ajukan bahwa ternyata manusia dan DNA memiliki kesamaan yang jauh lebih sedikit berdasarkan metode Roy Britten. Ada beberapa tanggapan saya mengenai kesimpulan anda.
a. Saya bingung kenapa Harun Yahya menterjemahkan data ini sebagai suatu bukti evolusi adalah salah? Tentunya penemuan lebih banyak duplikasi genetik, sumber dari kerumitan genetik, tampak menolong evolusi dan menolong kita memahami apa yang memisahkan kita dari sepupu terdekat kita, simpanse? Lagipula bahkan Michael Behe menerima kesamaan nenek moyang sebagai sebuah fakta.
b. Perbedaan antara simpanse dan manusia pada perhitungan substitusi nukleotida tunggal rata2 1,23 persen, dimana 1,06 persen atau kurang adalah pada divergensi tetap, dan sisanya sebagai hasil dari polimorfisme didalam populasi simpanse dan di dalam populasi manusia. Peristiwa "masuk dan hapus" (indel) bertanggungjawab untuk 3 persen perbedaan antara deretan manusia dan simpanse, namun setiap indel secara tipikal melibatkan nukleotida yang jamak. Jumlah perubahan genetik dari indel adalah sebuah pecahan jumlah substitusi nukleotida tunggal (sekitar 5 juta dari 35 juta). Jadi mendeskripsikan manusia dan simpanse sebagai 98 hingga 99 persen identik adalah pantas (pendataan DNA simpanse 2005).
c. Perbedaan pengukuran tergantung pada apa yang anda ukur. Bila anda mengukur jumlah protein dimana keseluruhan protein identik dalam kedua spesies, manusia dan simpanse adalah hanya 29% identik.(pendataan DNA simpanse 2005). Bila anda mengukur beda pasangan basa taksinonim di daerah pengkodean protein, manusia dan simpanse 99,75% identik (pendataan DNA simpanse 2005). Nilai asli pendekatan 98,4% datang dari percobaan hibridasi DNA, yang diukur (secara tidak langsung, lewar suhu pencairan DNA) beda barisan antara segmen pendek genome yang cukup sama untuk menghibridasi namun dengan unsur repetitif dipisahkan(Sibley and Ahlquist 1987). Berapapun ukuran dipakai, sejauh pengukuran yang sama adalah konsisten, akan menunjukkan bahwa manusia lebih dekat berkaitan dengan simpanse (termasuk bonobo, spesies saudari dari simpanse) dari pada spesies manapun.
Perlu dicatat pula, bahwa evolusi tidak seragam terjadi pada genone, jadi pendekatan perbedaan manusia-simpanse yang dipandang hanya bagian dari genome dapat memberi hasil yang beragam (Britten 2002, Chen et al. 2001).
Referensi:
Britten, Roy J. 2002. Divergence between samples of chimpanzee and human DNA sequences is 5% counting indels. Proceedings of the National Academy of Science USA 99: 13633-13635.
Chen, F.-C., E. J. Vallender, H. Wang, C.-S. Tzeng, and W.-H. Li. 2001. Genomic divergence between human and chimpanzee estimated from large-scale alignments of genomic sequences. Journal of Heredity 92(6): 481-489.
Chimpanzee Sequencing and Analysis Consortium. 2005. Initial sequence of the chimpanzee genome and comparison with the human genome. Nature 437: 69-87.
Sibley, C. G. and J. E. Ahlquist. 1987. DNA hybridization evidence of hominid phylogeny: Results from an expanded data set. Journal of Molecular Evolution 26: 99-121.




Selengkapnya...

Dinosaurus Pemakan Ikan Yang Bertulang Separti Buaya

ScienceDaily (Jan. 14, 2008) — Seekor dinosaurus aneh telah ditunjukkan memiliki tengkorak yang berfungsi seperti buaya pemakan ikan, walau terlihat seperti dinosaurus. Ia juga memiliki dua cakar tangan besar, mungkin memakainya sebagai kait penangkap ikan dari air.
Dr Emily Rayfield di University of Bristol, UK, memakai teknik pemodelan komputer -- lebih umum dipakai untuk menemukan bagaimana sebuah mobil rusak saat tabrakan-- untuk menunjukkan bahwa saat Baryonix makan, tengkoraknya melengkung dan merentang dengan cara yang sama dengan tengkorak gharial pemakan ikan india - seekor buaya dengan taring panjang dan sempit.
Dr Rayfield mengatakan : " Pada ekskavasi, sisk dan gigi ikan yang dicerna sebagian, dan satu tulang dinosaurus ditemukan di daerah perut hewan ini, menunjukkan bahwa paling tidak saat ini dinosaurus ini memakan ikan. Lebih lanjut, ia memiliki tengkorak yang sangat aneh yang terlihat separuh dinosaurus dan separuh buaya, maka kami ingin menemukan ke arah mana ia lebih mirip, buaya atau dinosaurus, secara struktural dan fungsional.
Gambar ini menunjukkan hasil dari rekobstruksi CT scan. Tulang Moncong Baryonix berwarna coklat transparan. Ini menunjukkan bahwa gigi (kuning) memiliki akar yang sangat dalam dan Baryonyx telah mengevolusikan sebuah langit2 mulut bertulang (struktur pink), tampak juga ada pada buaya -- fitur lain yang membuat dinosaurus ini lebih mirip buaya. (Credit: Emily Rayfield)

"Kami memakai teknik engineering yang disebut analisi elemen terbatas yang merekonstruksi tekanan dan regangan dalam sebuah struktur saat dimuat. Tulang tengkorak Baryonix di scab CT oleh seorang kolega di Ohio University, USA, dan direkonstruksi secara digital sehingga kita dapat melihat anatomi internal dari tengkorak. Kami kemudian menganalisa model digital dari moncong baryonix, sejenis dinosaurus theropoda, seekor aligator, dan seekor gharial pemakan ikan, untuk melihat bagaimana masing2 moncong ditekan saat makan. Kami kemudian membandingkan satu sama lain."
Hasilnya menunjukkan bahwa perilaku makan dari Baryonyx jelas berbeda dari milik dinosaurus theropoda pemakan daging lainnya atau dari aligator, dan paling mirip dengan gharial pemakan ikan. Karena pola makanan gharial terdiri dari ikan, studi Rayfield menyarankan bahwa ini juga merupakan kasus yang sama pada Baryonyx dari era Cretaceous.
Dr Angela Milner dari Natural History Museum, yang pertama kali menemukan dinosaurus ini dan ikut menulis pada papernya, megatakan : "Saya pada awalnya menduga ia pemakan ikan dan analisis Emily, yang dilakukan di Natural History Museum, telah membuktikannya.
"Data CT menunjukkan bahwa walau Baryonyx dan gharial berevolusi secara terpisah untuk makan dalam cara yang sama, lewat kebiasaan khusus sejarah evolusioner mereka , tengkorak mereka dibentuk dalam cara yang sedikit berbeda untuk mencapai fungsi yang sama. Ini menunjukkan kita bahwa dalam beberapa kasus terdapat lebih dari satu solusi evolusioner untuk masalah yang sama."
Tengkorak aneh Baryonyx sangat menjulang, dengan batas taring sinus melengkung seperti terlihat pada buaya dan aligator. Ia juga memiliki gigi kerucut besar, bukannya gigi mirip pedang yang bergerigi pada dinosaurus pemakan daging, dan sebuah ujung taring gelembung (atau hidung) yang tampak seperti pada buaya pemakan ikan sekarang seperti gharial.
Dinosaurus dalam penelitian, Baryonyx walkeri, ditemukan di dekat Dorking di Surrey, UK tahun 1983 oleh seorang kolektor amatir, William Walker, dan dinamakan sesuai namanya tahun 1986 oleh Alan Charig dan Angela Milner. Ia berasal paling tidak jenis dinosaurus awal Cretaceous , sekitar 125 juta tahun lalu, dan termasuk keluarga spinosaurus.




Selengkapnya...

Teori Keberadaan Atlantis


Tafsiran arkeologis menyebutkan bahwa kerajaan maritim yang disebut Atlantis itu terletak di laut Mediterania Barat, ada pula yang berbeda pendapat dengan menyebut pusatnya di Costa Rika dan Antartika. Namun bagi orang yang skpetic, atlantis hanya ada di pikiran penulis dan pemikir kreatif, menurut mereka kerajaan itu hanyalah imajinasi belaka.

Apakah Atlantis hanyalah sebuah Mitos? ataukah seperti kota kuno Troy yang saat ini telah ditemukan setelah berabad-abad hanya dianggap sebagai Kerajaan khayalan dari Filsuf Hommer?

Mengenai atlantis , sebenarnya dulu telah pernah membahasnya.Di sini, Namun, yang membuat saya ingin kembali mengangkat topik atlantis dikarenakan ada seorang pria yang yakin mempunyai jawaban akan segala hal yang masih menjadi teka-teki mengenai kebudayaan besar masa silam ini, dan ia yakin mengetahui dimana letak sebenarnya dari wilayah kerajaan tersebut.

Atlantis merupakan kota hilang yang paling terkenal dan paling dicari sepanjang sejarah. Kepopulerannya bahkan melebihi kota-kota hilang yang lainnya seperti Sodom dan Gomora yang juga sampai saat ini masih dicari sisa-sisa reruntuhannya.
Tak dipungkiri lagi, selama 3 millenium manusia terpesona terhadap cerita Atlantis. Pada abad 4 SM, Filsuf Yunani Plato yang dianggap pemikir paling hebat pada masanya, menulis sejarah benua hilang yang legendaris ini. Namun sayang, asal-usul pasti legenda Atlantis boleh dikatakan tidak jelas. Menurut suatu kisah, cerita mengenai Atlantis diceritakan ke Plato oleh Sokrates dan seorang penyair bernama Solon yang mendengar tentang budaya hilang itu dari seorang pendeta Mesir.

Di dalam Timeus dan Critias, Plato menuliskan kedua dialog yang ia curahkan tentang Atlantis dengan gambaran yang detil dan komprehensif. Kata-katanya yang fasih berfungsi sebagai peta yang digunakan sebagai petunjuk oleh para penjelajah tangguh yang bertekad mencari sisa-sisa kerajaan ini. Berikut cuplikan terjemahan catatan Plato mengenai Atlantis dalam Timeus dan Critias:

“Pulau Atlantis ada di laut. Berhadapan dengan pilar Herkules. Dan wilayahnya lebih besar dari Libya dan Asia yang disatukan. Di tengah bagian terpanjangnya, disebelah laut ada daratan persegi panjang luas. Dikelilingi oleh pegunungan, dan lebih tinggi dari permukaan laut. Mengandung gunung berapi, dan sering terkena gempa dan banjir. Gunungnya menganung emas, perak, tembaga, dan timah. Dan gabungan alami dari emas dan tembaga yang disebut orichalcum.

Daratan itu memiliki sistem kanal yang besar dan kecil, juga mata air dingin dan panas alami. Tanahnya subur dan hasil panennya melimpah. Di dataran itu ada ibukota yang dikelilingi oleh bidang konsentris. Kota itu diliputi tembok batu merah, putih, dan hitam.”

Dari cuplikan catatan Plato mengenai Atlantis diatas, digambarkan bahwa kerajaan besar itu sebagai sebuah pulau yang besar, terletak diluar Selat Gibraltar yang disebut orang Yunani sebagai Pilar Herkules. Sebuah pulau yang lebih besar dari Libya dan Asia bila disatukan. Pada abad 4 SM masih belum diketahui bagaimana tatanan dunia. Karenanya sulit bagi kita untuk mengerti dengan pasti apa yang dimaksudkan Plato dengan Asia dan Libya bila disatukan. Sekarang, bisa dikatakan Libya yang dimaksud mungkin sama dengan bagian Afrika Utara. Sedangkan Asia mungkin bisa diwakilkan dengan wilayah Turki dan Timur Tengah. Dari Sudut pandang Plato di Yunani, Atlantis terletak di laut Atlantik, akibatnya mayoritas pencarian benua hilang tersebut di fokuskan di dasar laut.

Jim Allen, ahli peta dan bekas penerjemah intelejen udara AU Inggris memiliki sebuah perspektif baru dalam memeriksa ulang tulisan Plato. Ia menemukan yang ia yakini sebagai inti geografis legenda Plato. Menurutnya, tak ada benua hilang yang terletak diantara sisi seberang laut Gibraltar, maka ia berpendapat mungkin wilayah Atlantis berada di Amerika Selatan. Dengan menggabungkan citra satelit dengan pengetahuan praktis ilmu ukur kuno, Allen yakin ia berhasil membenarkan hampir semua gambaran Atlantis Plato. Ia yakin peradaban hilang tersebut kini telah muncul kedaratan, sangat berbeda dengan yang diyakini banyak orang bahwa reruntuhannya masih terkubur didasar laut.

Altiplano, begitulah yang ditunjuk Allen sebagai wilayah yang ia yakini sebagai Atlantis. Ada sesuatu yang sangat menarik dari wilayah Altiplano yang berhasil diamati oleh Allen dengan foto Satelit yang ia dapatkan, yaitu apa yang tampak sebagai sisa-sisa kanal luas. Kanal luas gambaran Allen membagi dua daratan Altiplano dalam gambar satelit. Pada titik terlebarnya, hampir 600 kaki dari 1 sisi ke sisi lainnya, hampir persis dengan gambaran Plato.
Plato mengatakan Atlantis sebagai sebuah benua, dalam arti benua disamping lautan (lihat image disamping yang ditandai anak panah). Ada dataran persegi panjang, letaknya diatas permukaan laut. Altiplano merupakan sebuah wilayah luas di Amerika Selatan dan langsung berbatasan dengan Laut Pasifik. Wilayah ini memiliki lebar lebih dari 102 mil dan panjangnya hampir 300 mil, ini menjadikan Altiplano sebagai dataran persegi panjang terbesar di dunia. Sangat cocok dengan penggambaran Atlantis Plato.

Kembali ke Timeus dan Critias, Plato mencatat ukuran dataran Atlantis dalam stade. Stade merupakan satuan pengukuran yang sering digunakan oleh ahli matematika Yunani. 1 stade sama dengan 600 kaki. Namun di Amerika Selatan, satu stade hanya 300 kaki, setengah dari satu stade dalam pengukuran Yunani Kuno.
Setelah ukuran dataran Plato dikonversi didapatkan ukuran 113 x 171 mil. Satu-satunya daerah di Benua Amerika yang dapat memuat dataran sebesar ini adalah Altiplano. Ya, Altiplano memiliki hampir semua kriteria yang digambarkan Plato mengenai Atlantis. Suatu wilayah yang dikelilingi oleh pegunungan yang mengandung emas, perak, tembaga, dan timah. Seluruh daerahnya terletak di patahan yang sering mengakibatkan gempa bumi. Altiplano memiliki gambaran yang sempurna mengenai legenda Atlantis.


Bekas-bekas Kanal di Wilayah Altiplano

Tetapi beberapa ahli tidak setuju dengan Jim Allen dalam keyakinan bahwa Atlantis berada di Amerika Selatan. Mark Aldenderfer, Profesor Antropology dari UC Santa Barbara mengatakan bahwa Altiplano adalah lingkungan yang keras selama 10-15 juta tahun terakhir. Tidak ada hubungan apapun tentang populasi pertanian yang maju seperti yang digambarkan Plato untuk keberadaan Atlantis di wilayah Altiplano.
Daerah Altiplano Bolivia sampai saat ini adalah daerah yang kaya akan mineral. Logam campuran yang disebut sebagai orichalcum yang digambarkan sendiri oleh Plato di bukunya juga dapat ditemukan disini. Dalam dialognya tentang Atlantis, Plato menulis bahwa nilai Orichalcum hanya setingkat dibawah emas. Orichalcum sangat membangkitkan minat karena hanya ditemukan di Altiplano, Andes.

Lalu nama Atlantis itu sendiri yang semakin memperdalam misteri. Plato memberi nama pulau mitologinya sebagai Atlantis mungkin karena dihubungkan dengan raksasa Atlas yang menopang langit. Tapi ada juga teori lain yang menguatkan pendapat Allen. Kata “Atl” berasal dari bahasa Aztec yang berarti air, sedangkan “Antis” memiliki arti tembaga dalam bahasa Inca. Semua kata yang menyusunnya terdiri dari 2 kata dari bahasa dua peradaban kuno terbesar di Amerika Latin selain peradaban Maya kuno, yaitu peradaban Aztec dan Inca. Saat ini, Allen memfokuskan hanya untuk menemukan ibukota Atlantis. Pencariannya membawanya ke Pampa Aullagas, gunung berapi yang tidak aktif yang dikelilingi lautan pasir dan bebatuan. Allen yakin bahwa di sini ibukota Atlantis berada sebelum tenggelam kedalam lautan luas. Lautan yang kini telah surut dan menjadi anak sungai sempit dan kumpulan air yang lebih kecil. Kini, daerah ini hanya meninggalkan sisa-sisa dasar laut yang kering dan gersang.

Sistem Posisi Global Genggam (GPS) yang dibawa Allen, bekerjasama dengan 12 satelit orbit. Melalui proses triangulasi, sistem itu memberikan info dalam bujur dan lintang di lokasi manapun di seluruh dunia. Ini memungkinkan Allen untuk menentukan posisi pasti pusat ibukota Atlantis di Altiplano. Menurut Plato, kota itu dikelilingi oleh dinding yang mengitari sehingga berbentuk lingkaran penuh dengan jarak 50 stade dari cincin kota. Dan Allen menemukan reruntuhan dinding di tempat itu. Reruntuhan dinding dengan lebar sekitar 1200 kaki yang sangat cukup untuk menopang semua bangunan seperti yang digambarkan Plato. Cincin konsentris juga memungkinkan penduduk untuk mereklamasi daratan dari dasar danau dan menciptakan bentuk suatu pulau. Allen mengecek ulang info GPS dengan Peta Navigasi Taktis Altiplano. Dengan merubah stade menjadi meter, ia menentukan posisi secara manual. Angkanya cocok dan bagi Allen, tampaknya dinding itu ada di tempat seharusnya. Walau ia telah temukan daerah yang sangat mirip dengan kerajaan Plato, beberapa pakar menganggap kesimpulannya terlalu dini. Tanpa menghiraukan lawannya, Allen merasa daerah Altiplano penuh bukti yang ditulis Plato tentang dataran tinggi ini.

Banyak yang percaya bahwa dahulu kala ada kerajaan maritim yang luas yang terletak di salah satu samudera terluas di dunia. Pengaruhnya demikian besar, sehingga sisa kebudayaan dan warisannya bisa ditemukan diseluruh dunia hingga saat ini.


Selengkapnya...

Ditemukan Sebuah Planet Mirip Bumi

Willemien Groot

12893351.jpgBeberapa orang astronom menemukan suatu planet di luar sistem tata-surya kita, yang keadaannya mirip planet bumi. Menurut ketua tim peneliti Eropa, temperatur udara benda angkasa yang disebut exoplanet ini, antara nol hingga 40 derajat Celcius. Dengan demikian, pada permukaan planet tersebut, mungkin ada benda cair, salahsatu persyaratan bagi kemungkinan adanya makhluk hidup.

Penemuan pertama
Planet berair ini ditemukan beberapa orang ilmuwan Eropa, pada Observatorium Jenewa, di Swiss. Berat planet ini lima kali berat bumi. Dan besarnya, satu setengah kali besar bumi. Planet ini berputar mengelilingi sebuah bintang merah mini, Gliese 581, di gugus bintang Libra, pada jarak sekitar 20 tahun cahaya dari bumi. Menurut ukuran jarak ruang angkasa, ini terbilang dekat. Ini merupakan kali pertama, penemuan suatu planet di luar sistem tata surya kita, dengan keadaan yang memungkinkan adanya suatu kehidupan. Suatu penemuan menegangkan, kata Profesor Daphne Stam, peneliti planet, pada Yayasan Penelitian Ruang Angkasa Nederland, SRON.

Daphne Stam: "Ya, memang sangat menarik. Semua orang sudah memperkirakan bahwa planet seperti itu memang pasti ada. Tapi hingga sekarang, belum pernah ditemukan. Ini penemuan pertama, yang menunjukkan adanya temperatur yang cocok, bagi kemungkinan adanya air di permukaan".

Foto: Planeetonderzoeker prof. Daphne Stam van SRON

Prof. Daphne Stam

Mengandung air
Bintang merah mini, yang lebih dingin dari matahari kita, merupakan pusat suatu tatanan yang terdiri dari beberapa planet. Pada 2005, beberapa peneliti telah menemukan suatu planet gas raksasa pada gugus Gliese 581. Mungkin tatanan ini masih memilik satu planet gas lain. Berkat rendahnya temperatur bintang mini tersebut, keadaan di sekitarnya cukup nyaman. Menurut Stéphane Udry, seorang peneliti Swiss yang menjadi ketua tim, temperatur planet bentukan gas yang berputar pada porosnya ini, berkisar antara nol dan 40 derajat Celcius. Temperatur seperti yang kita kenal di bumi ini memungkinkan hadirnya air. Dan air memungkinkan adanya kehidupan. Padahal, planet berbatu-batu ini dekat dengan bintang. Planet ini berputar mengelilingi bintang mini, setiap 13 hari. Bilangan hari bumi.

Planet mengandung air ini ditemukan berkat teleskop besar milik European Southern Observatory (ESO) di Chili. Melalui teleskop ini berbagai perubahan di bintang mini tersebut bisa diikuti. Dan selanjutnya, bisa ditunjukkan keberadaan planet tersebut. Para peneliti belum bisa memastikan adanya kehidupan di planet tersebut. Letak planet ini sedemikian jauh, sehingga dengan teleskop paling modern pun, tidak akan kelihatan. Pengetahuan tentang planet berbatu-batu ini, berdasarkan berbagai perhitungan, jelas peneliti planet Daphne Stam.

Planet-planet lain
Daphne Stam: "Kita bisa memperhitungkan temperatur di planet tersebut, dengan memperhatikan jarak planet dan bintangnya. Jika kita mengetahui kekuatan pancaran cahaya dan panas bintang tersebut, kita bisa memperhitungkan panas planet yang bersangkutan. Demikianlah cara mereka memperhitungkan kemungkinan adanya air di permukaan planet tersebut".

Sebelum penemuan terbaru ini, peneliti-peneliti lain juga telah menemukan beberapa planet di luar sistem tata surya kita. Memang, benda angkasa yang disebut exoplanet menjadi sasaran favorit penelitian. Dengan harapan, akan menemukan kehidupan lain di ruang angkasa. Pada tahun 1995, seorang peneliti Swiss lain, Michel Mayor, menemukan planet pertama, di gugus bintang Pegasus. Hingga sekarang, telah ditemukan sekitar 200 exoplanet. Namun semuanya dengan temperatur, kalau tidak terlalu panas, ya terlalu dingin.

Foto: De ESO-telescoop in Chili

ESO-teleskop di Chili

Corot
Akhir tahun lalu, Organisasi Ruang Angkasa Eropa, ESA, meluncurkan teleskop ruang angkasa buatan Prancis, Corot. Suatu langkah baru, dalam perburuan mahluk ruang angkasa. Corot terutama diarahkan pada Bimasakti dan gugus bintang Orion. Selanjutnya, Organisasi Ruang Angkasa Amerika, NASA dan Organisasi Ruang Angkasa Eropa, ESA, sedang membangun dua teleskop ruang angkasa besar, yang akan mencari kehidupan di berbagai exoplanet. Sphere, teleskop milik Amerika, akan diluncurkan pada tahun 2010. Sedang Darwin, teleskop milik Eropa, akan diluncurkan pada tahun 2020. Orang banyak menaruh harapan pada teleskop Darwin, kata Daphne Stam, dari Yayasan Penelitian Ruang Angkasa Nederland, SRON.

Daphne Stam: "Suatu contoh teleskop ruang angkasa yang direncanakan akan diluncurkan adalah 'Darwin'. Teleskop yang dibangun oleh Organisasi Ruang Angkasa Eropa, ESA. Yang mungkin akan diluncurkan pada tahun 2018. Dan teleskop ini benar-benar akan bisa melihat planet tersebut, dan mengukur cahaya pada planet tersebut".

Para astronom berharap, teleskop ruang angkasa Darwin, akan mampu mengungkap lebih banyak keadaan di planet berair, di gugus bintang Libra.




Selengkapnya...

Penamuan Planet Mirip Bumi

k 07 art 896

Bulan April 2008 pakar astronomi Spanyol mengumumkan bahwa mereka telah menemukan planet terkecil yang terletak di luar sistem tata surya. Planet tersebut berjarak 30 tahun cahaya dari bumi. Mereka berharap dapat segera menemukan planet kembaranbumi dengan teknik pendeteksi terbaru.

Ahli astronomi Spanyol berhasil mendeteksi lokasi planet kecil tersebut.

Dengan teknik pendeteksi barunya, mereka mampu mendeteksi planet yang jauh lebih kecil daripada gas raksasa yang sebelumnya hanya merupakan tipe planet yang dapat dideteksi oleh ilmuwan di sistem tata surya lain.

Planet baru ini berbentuk bola kecil berbatu, lebih mirip bumi, ketimbang kumpulan massa gas cair yang berputar yang membentuk planet lain seperti yang ditemukan sampai saat ini.

Para ahli astronomi berharap agar dapat mengidentifikasi planet mirip bumi ini dengan metode pendeteksian baru mereka.

Planet berbatu yang dikenal sebagai “GJ 436T” memiliki massa lima kali lebih kecil dibanding bumi. Hal ini membuatnya menjadi planet extrasolar atau exoplanet (planet yang berada di luar sistem tata surya) terkecil yang pernah dikenal sejauh ini. Planet tersebut berjarak 30 tahun cahaya dari bumi di konstelasi bintang Leo.

Gj 436T ditemukan sekumpulan pakar astronomi Spanyol yang dipimpin Ignasi Ribas. Metode pendeteksian mereka menggunakan analisa distorsi di orbit planet lain yang lebih besar.

“Dalam hal ini kita tidak menggunakan perturbasi atau gangguan (perubahan orbit obyek langit disebabkan oleh interaksi gravitasi dengan obyek langit lain) pada bintang (matahari) namun kita menggunakan perturbasi atau gangguan pada planet lain yang telah dikenal di sistem, jelas Ignasi Ribas. “Planet ini memiliki orbit yang eksentrik, orbit berbentuk elips yang kemudian berubah menjadi bentuk lingkaran, sungguh suatu hal yang mengejutkan” katanya.

Ribas sangat berharap segera menemukan planet mirip bumi dengan teknik baru ini.

“Hal ini selangkah lebih maju, dalam menemukan semakin banyak obyek-obyek mirip bumi,” kata Ribas kepada wartawan NTD. “Kemungkinan di masa mendatang, kurang dari satu dekade, kita akan mempunyai kembaran bumi pertama yang mungkin telah terdeteksi.”

Selanjutnya Ribas mengatakan bahwa planet baru ini tidak dapat dihuni karena berkaitan dengan jaraknya yang terpisah dari bintang (matahari)nya. Nampaknya, untuk dapat mendukung kehidupan, suatu planet harus memiliki massa yang menyerupai bumi, dan memiliki jarak orbit ke bintangnya menyerupai jarak dari bumi ke matahari. (NTD News/James Fish)




Selengkapnya...